SISWA REMIDI


                           REMIDI SISWA/I
Ulum
Oleh : Ulum
Pada tanggal 1 Desember 2014 disekoah Nurul  Amin akan melaksanakan ujian semester. Ada sebagian para santri putri siap untuk melaksanakan ujian semester,dan ada   juga sebagian santri tidak siap untuk menghadapi ujian semester tersebut. Memang, didalam suatu lembaga  atau pondok pesantren watak anak-anak tidak  akan sama dengan anak – anak yang lain yaitu berupa,ada yang rajin,malas,tidur  terus  dan tidak bisa diatur. Ada salah satu santri putri yang berdiam di Blok B dan Blok A yang bernama Ababil yang berdiam di Blok C yang diketuai oleh Masfufah.  Sedangkan Satina dia berdiam di Blok B yang diketui oleh Khilwah,mereka berdua sangat sulit diberi tau,sehingga Roisul Ghurfah kewalahan untuk mensehatinya. Pada suatu ketika Khilwah sedang fokus belajar untuk menghadapi ujian semester  tetapi  Khilwah merasa terganggu oleh kelakuan satina yang sering ribut sehingga khilwah tidak betah dan berkata.
‘’Satina jangan ribut teman kamu sedang  belajar  tuuu…’’ desah khilwah dengan suara pelan.
‘’yah..emba,yang belajar  itu bukan saya kalau yang belajar fokusin saja  enggak usah mikirin saya’’ sahut satina membantah.
‘’memang  ia…tapi teman kamu tergnggu atas kelakuanmu  ini..’’ ujar khilwah smbil menaruh bukunya ke papan karna dia berfikir percuma belajar kalau ada yang ribut .
‘’aduuhh…emba, ini kan juga kamar aku jadi terserah aku mau ngapain’’ jawab satina dengan suara  yang tidak enak di dengar .
‘’satina…satina..dari pada kmu ribut mending kamu belajar saja biar pas ulangan nanti nilai kamu tinggi’’
‘’ia nanti, aku masih belum sempat sekarang soalnya ngantuk banget’’ ujar satina sambil membaringkan badannya ke lantai.
‘’heemm…satina..satina..kalau seandainya kamu adik aku,pasti sudah aku jadikan rujak bandung lho..’’ ujar khilwah dalam hati.
Kemudian khilwah pergi kemusolla untuk menenangkan fikiran disana .kemudian di Blok A,masfufah juga sering berselisih pendapat dengan Ababil yang super Cerewet ,Super Dupel dan menyebalkan..itu.
‘’Bil..ambil buku kamu,kemudian baca biar kalau ulangan nanti kamu enggak remidi’’ ujar masfufah dengan suara lembut.
‘’aku malas emba,’’jawab Ababil sambil menggarukkan kepalanya .
‘’malas itu tidak usah di biarin,kapan suksesnya kalaw kamu terus-terusn malas seperti ini’’ujar masfufah sambil membaca buku.
‘’aduuhhh…emba,ini  cerewet banget sih…kalau emba,mau belajar  ya sudah  belajar  saja tidak usah marah-marah’’ jawab Ababil dengn wajah emosi.
 ‘’kalau kamu enggak mau dinasehatin ya sudah tapi awas..!! Remidi .’’ desah masfufah mengancam.
‘’aalaahh….paling-paling soalnya tentang bersuci,lagian itukan sudah dibahas oleh ustad di kelas ‘’ ujar ababil dalam hati.
Kemudian masfufah pergi ke musolla untuk menenangkan fikiran  karna dia merasa resah dan bête,karna Ababil  sering membantahnya. Kemudian masfufah menghampiri  khilwah yang  sedang   terlentang diteras musolla.
‘’dek..kenapa muka kamu kusut gitu..’’ Tanya masfufah sambil  menatap wajah khilwah yang lagi Galau.
‘’emang  muka  ku plastik apa pake,kusut-kusut segala’’ ujar khilwah mendesah.
‘’ya..engga,juga sih ..emang kamu  kenapa sih..’’ tanya masfufah mendesah.
‘’aku  bête,mba,’’
‘’bete,kenapa ??’’
‘’ituu..a’do’ aku selalu melawan jika ku menasehati nya’’
 ‘’emangnya siapa??’’
‘’satina’’
‘’ooo…nasib kita kok sama ya dek’’
‘’emangnya a,do’ emba, kenapa??’’
‘’yaa..persis seperti a,do,kamu ‘’
‘’emangnya siapa mba,??’’
‘’Ababil,dia  selalu tidak menerima kalaw aku menyuruhnya untuk belajar untuk menghadapi ujian semester nanti’’
‘’ ia satina juga begitu mba,ya sudah kita tidak usah terlalu memikirkan mereka yang penting kita sudah menasehatinya dan sudah berusaha untuk menjadikan mereka anak yang baik ‘’
‘’ ia dek  kita lihat saja  nanti pas selesai ulangan apakah mereka remidi atau tidak’’
Kemudian keesokan harinya  Ababil menghampiri  satina yang sedang  melamun di depan musolla,kebetulan mereka bersahabat sehingga santri putri  memberi  julukan kepadanya dengan sebutan’’ DUA SERANGKAI’’  hee….hee….sama-sama nakal dan boros…… lucu kan??
‘’my freen wajahmu, kenapa kayak balon mau meletus aja’’ Tanya Ababil sambil mengejek.
‘’dari pada muke ellu kayak kompor  Meleduk haa…haaa………….’’ Jawab satina sambil tertawa.
‘’aku bête,banget sekarang  bil,karna mba,khilwah marah-marah terus sama aku ,dia selalu menyuruh ku untuk belajar,aku kan butuh istirahat bil..!!’’ ujar satina dengan bangga  dia mengatakannya kepada Ababil, dan seolah-olah dia merasa benar dengan ucapannya   heee…..heeee………..
‘’ia aku juga begitu na…mba,masfufah juga menyuruhku untuk selalu belajar,dan aku  juga  bête, kalau  selalu dengar bunyi  JEROS ,sikit-sikit jeros …sikit-sikit jeros uuuhhh….bete,aku jadinya’’ujar ababil sambil menaruh tangannya ke dagu nya.  Selang beberapa hari,ujian semester  telah kami laksanakan  dengan lancar, ada sebagian dari mereka yang  begitu bahagia dan gembira karna nilai mereka telah membuatnya merasa puas atas hasil  yang merek dapatkan. Namun ada juga sebagian  dari mereka  yang merasa sedih seakan-akan wajah mereka menggambarkan penyesalan dan semua itu disebabkan hasil nilai mereka yang begitu minim sehingga membuat mereka menyesal  dan iri kepada anak-anak yang mendapatkan nilai  plus,diantaranya Satina dan Ababil,  dari kejauhan sudah terlihat wajah sesal dari pandangan  Khilwah dan masfufah.
‘’Orang yang miskin itu bukanlah orang yang tidak punya uang sepeserpun,tapi orang yang miskin itu adalah orang yang tidak mempunyai keinginan,’’ (pepatah yahudi.)
Shere

About admin

Check Also

KARENA WANITA INGIN MEMILIH

KARENA WANITA INGIN MEMILIH oleh  Jurnalis On The well Sepanjang sejarah sebelum datangnya islam perempuan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *