Akhir-akhir ini, sudah banyak orang-orang yang sudah tidak peduli akan adanya nasehat dan kritikan membangun dari orang lain. padahal, hal tersebut merupakan sebagian dari renungan hidup untuk mengontrol diri menjadi yang lebih baik. Tidak dipungkiri lagi, sebagaimana yang telah terjadi dalam kehidupan yang sudah menggelobal dan terhadap pergaualan yang sudah tidak dapat dibendung lagi kerusakannya saat ini, telah terjadi penyelewengan terhadap syari’at dan mengabaikan moral yang sejatinya wajib dimiliki oleh individu setiap masyarakat. Salah satu sebab dari terjadinya tersbut adalah mereka meragukan kebenaran dan mencari alasan untuk membela kesalahan. Mereka tidak ingin mendengarkan nasehat dari kawan-kawannya, karena mereka beranggapan bahwa yang menasehati dengan yang dinasehati sama saja, sama-sama memiliki keburukan. Maka tidak ayal lagi, jika sudah terjadi kerusakan dari sisi moralitas.
Apabila kita berbicara tentang kaum remaja, pastinya kita akan menemukan keburukan dari segi moral pada diri remaja. Atau sebaliknya, sebagaimana yang kita sendiri saksikan peran partisipasi remaja yang benar dalam membangun, menyumbang dan mendukung dalam kehidupan bersosial. Tapi, remaja saat ini tidaklah bisa diajak bicara baik, mereka lebih memilih jalan yang salah, tersebab mereka sudah terjebak dalam lingkungan pergaulan bebas.
Kalau kita memandang dari sisi kerusakan yang terjadi dalam kehidupan remaja, maka yang kita temukan dalam kahidupan mereka adalah seperti free love, free sex samen leven dan kumpul gebok. bahkan remaja saat ini, sudah memiliki penyakit candu terhadap mabuk-mabukan, narkoba dan lain sebagainya. mereka rela untuk menyakiti diri mereka sendiri demi mendapatkan kepuasan dalam hidup mereka masing-masing. jika remajanya selalu berbuat yang semena-mena, maka kehawatiran akan melemahnya kekuatan yang dimiliki oleh sebuah bangsa akan terjadi. Prof. Bj Habibi menyatakan berkenaan dengan kelemahan seorang remaja. setidaknya ada lima kelemahan yang harus remaja hindari, yakni lemah harta, fisik, ilmu, semangat hidup, dan yang sangat di takutkan adalah lemah akhlak.
Namun ketakutan yang berjumlah lima tersebut sudah tidak begitu menghawatirkan masyarakat, tersebab sebagian dari mereka merupakan pelaku dari kekacauan yang terjadi pada mereka itu sendiri, merekalah yang memiliki kelemahan dan yang menjadikan kelemahan itu sendiri, sebagaimana yang telah dinyatakan oleh mantan Presiden RI tersebut. Mereka bukan sebagai pelopor pembangunan, tapi disisi lain juaga sebagai virus pembangunan serta penghambat pembangunan, bahkan penghancur pembangunan.
Sebenarnya, semua bangsa menginginkan para remaja hari ini adalah remaja yang memiliki sifat agresif, progresif dan produktif. Tapi, remaja tidak ingin menjadi yang terbaik didepan wajah-wajah masyarakatnya, makanya jangan heran jika remaja kita mabuk-mabukan, tenggelam kedalam penyalah gunaan narkotika. Dan mirisnya, ketika remaja kita berlaga dalam film I am crazy loving you yang terkenal dengan adegan romantic.
Remaja kita terlena rayuwan sandal jepit coboy cap kapak, Lebih mirisnya lagi remaja kita sekarang telah banyak memproduksi Video-video yang dapat menjadikan kelemahan dari segi keimanan, yaitu dengan hanya lewat media internet mereka dapat mengirim adegan-adegan porno, dengan galih memperkenalkan the new morality (moral baru). Terbukti, hal ini dapat menjadi perangsang tersendiri bagi masyarakat kita, terutama generasi muda, yang pada saat itu mereka banyak mendapatkan ujian dari keremajaannya.
Sebuah tindakan merupakan sebagian hasil dari pola pikir, pola sikap, serta pola pergaulan masyrakat. Dan yang paling utama hal yang terjadi dan banyak berpengaruh adalah pola pergaulan masyarakat. Karena walaubagaimanapun kemasyarakan haruslah menjadi hal yang utama dalam hidup, maksudnya setidaknya mereka pasti melakukan interaksi kemasyarakatan yang hal itu dapat mengubah pola pikir mereka, yaitu dari sisi baik atau buruknya, tersebab hasil dari interaksi dengan masyarakat itu sendiri.
Pergaulan yang disebabkan dari pola pergaulan masyarakat adalah seperti permainan. Menurut pakar pendidikan, perilaku bermain telah menyita waktu belajar anak-anak sekolah tidak kurang dari 7 jam perhari, kenapa demikian?, alasannya adalah karena anak-anak kita lebih banyak standbay didepan televesi dari pada belajar ngaji. makanya lebih hafal kepada Michael Jackson, michael bacon, Michael boyten dari pada Mikail, Isrofil, Izroil, Mungkar, Nakir, Rokib, Atid, Malik dan Ridwan. Akibatnya jauh dari al-qur’an dan muncullah sikap-sikap syetan, perkelahian dan lain sebagainya.(*)
Aminah Tim Redaksi NA