Mengenang Sejarah Bangsa Sebagai Motivasi Remaja

Tidak diragukan lagi, bahwa dunia semakin menarik dan cantik. Wajar saja, Pemuda pada zaman sekarang ini banyak yang menjadi pemicu lahirnya fanatisme buta. Persaingan tidka sehat, perselisihan, gontok-gontokan, serta perpecahan yang bisa meluluhlantahkan bagi bangsa ini. Timbul pertanyaan besar, apakah Pemuda akan diam melihat Negaranya sendiri hancur atas ulah Pemuda yang sama sekali tidak mempunyai rasa tanggung jawab? Jawabnya tentu tidak !. Pemuda harus mempunyai kometmen yang kuat, Karena Pemuda harus memiliki peranan yang optimis, jangan tanamkan peranan yang pesimis. Tapi mustahil bukan, jika para Pemuda kita merelakan Negara ini hancur?, jika kita ingatkan kembali, para pejuang muda pendahulu kita sangat mengesankan untuk merebut tanah air ini.

Membahas sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia yang berabat-abat lamanya, dengan didorong oleh amanat penderitaan rakyat, telah mencapai titik kulminasinya pada proklamasi kemerdekaan yang diabadikan dan di sahkan pada tanggal 17 Agustus tahun 1945, hal tersebut merupakan salah satu sarana untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur. Serta untuk ikut membentuk tatanan Dunia yang damai dan abadi, bebas dari segala pengisapan manusia oleh manusia, dan bangsa oleh bangsa lain. Perjuangan Presiden Ir. Soekarno dan Moh. Hatta sangatlah berat. Pertumpahan darah telah dialami oleh para pemuda pejuang pendahulu kita, keringat yang bercucuran, perasaan letih, hawatir terhadap keluarga mereka, serta menahan rasa lapar dan dahaganya.

Dalam sejarah, tersebut bahwa pemud mengajarkan kepada kita, saya, dan saudara-

saudara bahwa pemuda saat ini dan pemuda dimasa yang akan datang harus memiliki semangat juang yang tinggi, serta tanggung jawab yang penuh terhadap kelangsungan terhadap nusa dan bangsa. Jika tanpa pemuda, mustahil Indonesia ini akan merdeka. Sebagaimana unkapan Bung Karno : “Berikan kepadaku 10 Pemuda maka akan aku guncangkan Dunia”, demikian ungkapan kekaguman Bung karno terhadap para pemuda yang diabadikan oleh sejarah perjuangan. Dan pada masa ini, pada tahun 2017 yang terjadinya kehancuran luar biasa.

Pertama, adalah Narkoba. Narkoba dianggap hisapan biasa yang sering dihisap setiap harinya. Jika pemudanya  seperti ini, mungkin  Negara ini akan tercemar tidak baik terhadap Negara tetangga. Akan tetapi dengan adanya pemuda yang peduli terhadap tanah air ini, mereka harus membasmi para pemuda yang candu terhdap Narkoba.

Kedua,  adalah pergaulan bebas, banyak pula pemuda yang melakukan tauran antar pelajar serta membuat sebuah geng motor yang tiada manfaat. Tiap harinya jalan-jalan, berboncengan dengan perempuan yang bukan muhrimnya, dan kumpul kebo. Na’udzubillahi min dzalik.

Nah menilik dari kedua permasalahan tersbut, maka sudah jelas bahwa keduanya merupakan penyebab terbesar dari terjadinya kerusakan pada diri seorang remaja, terutama dari segi moral. Karena sebagian dari sebab kerusakan sebuah Negara itu terjadi sebab kelemahan dari segi moral.

Menjadikan sebuah Negara yang makmur dan bersahaja dimata bangsa yang lain merupakan sebuah misi tersendiri dimasing-masing Negara. Terutama di Negara Indonesia, Negara kita Indonesia ini merupakan salah satu tempat wisatawan yang banayak dikunjungi oleh Negara lain, dan hal ini menjadi Pr tersndiri bagi warga Negara Indonesia untuk selalu berwaspada dalam  segi jiwa dan raga, karena yang menjadi ujian yang paling utama dalam kehidupan remaja ketika sudah banyak pengunjung luar yang membawa banyak kehidupan baru maka akidah serta akhlaklah yang akan di jadikan bahan cobaan yang paling utama.

Telah kita ketahui, bahwa kerusakan yang terjadi pada moral bansa ini merupakan salah satu faktor penyebab dari kerusakan pada bangsa itu sendiri, dan asas dari segala kemorosatan dari Negara kita Indonesia ini adalah dekadensi moral yang disebabkan oleh percontahan para remaja terhadap kehidupan bangsa luar yang kehidupannya dipenuhi dengan foya-foya, serta pergaulan yang tidak lagi menjadi pendidik untuk hidup sederhana dan penuh dengan ketenangan.

Terus, kalau para remaja di Indonesia ini sebagaimana yang telah dibahas diatas, maka tidak diragukan kembali kalau Indonesia ini cepat atau lambat akan menghadapi yang namanya penjajahan massal, sebagaimana pada masa-masa pertama kali negera ini berdiri. Dan kecil harapan akan Berjaya sebagaimana sisa-sisa ketentraman sekarang ini.

Sungguh memprihatinkan para pejuang kita dahulu, yang hanya ingin menentramkan keturunannya, sampai-sampai mereka mengorbankan jiwa dan raganya. Meskipun keringat darah mengalir dari sekujur tubuhnya. Tapi, dimana balas jasa anak-anak bangsa ini?.

Jika Negara ini hancur atas ulah mereka yang tidak mempunyai belas kasihan terhadap pejuang pendahulu kita, maka kita selaku anak pelajar harapan bangsa harus menjaga Negara ini dengan baik. Walaupun harus mempertaruhkn jiwa dan raga.(*)

Khofifah Tim Redaksi NA

Shere

About admin

Check Also

Profesi Da’i Untuk Ber-amar Ma’ruf Nahi Mungkar

Ruslan Efendi Kelembutan seorang pemuda jelas dibutuhkan, tidak hanya oleh tetangganya, temannya, keluarganya, tetapi kelemah-lembutan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *